Kamis, 04 Juni 2015

[004] An Nisa Ayat 046

««•»»
Surah An Nisaa' 46

مِنَ الَّذِينَ هَادُوا يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ عَنْ مَوَاضِعِهِ وَيَقُولُونَ سَمِعْنَا وَعَصَيْنَا وَاسْمَعْ غَيْرَ مُسْمَعٍ وَرَاعِنَا لَيًّا بِأَلْسِنَتِهِمْ وَطَعْنًا فِي الدِّينِ وَلَوْ أَنَّهُمْ قَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَاسْمَعْ وَانْظُرْنَا لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ وَأَقْوَمَ وَلَكِنْ لَعَنَهُمُ اللَّهُ بِكُفْرِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُونَ إِلَّا قَلِيلًا
««•»»
mina alladziina haaduu yuharrifuuna alkalima 'an mawaadi'ihi wayaquuluuna sami'naa wa'ashaynaa waisma' ghayra musma'in waraa'inaa layyan bi-alsinatihim watha'nan fii alddiini walaw annahum qaaluu sami'naa wa-atha'naa waisma' waunzhurnaa lakaana khayran lahum wa-aqwama walaakin la'anahumu allaahu bikufrihim falaa yu/minuuna illaa qaliilaan
««•»»
Yaitu orang-orang Yahudi, mereka mengubah perkataan dari tempat-tempatnya {302}. Mereka berkata : "Kami mendengar", tetapi kami tidak mau menurutinya {303}. Dan (mereka mengatakan pula) : "Dengarlah" sedang kamu sebenarnya tidak mendengar apa- apa {304}. Dan (mereka mengatakan) : "Raa'ina"  305 , dengan memutar-mutar lidahnya dan mencela agama. Sekiranya mereka mengatakan : "Kami mendengar dan menurut, dan dengarlah, dan perhatikanlah kami", tentulah itu lebih baik bagi mereka dan lebih tepat, akan tetapi Allah mengutuk mereka, karena kekafiran mereka. Mereka tidak beriman kecuali iman yang sangat tipis.
{302} Maksudnya: mengubah arti kata-kata, tempat atau menambah dan mengurangi.
{303} Maksudnya mereka mengatakan : Kami mendengar, sedang hati mereka mengatakan: Kami tidak mau menuruti.
{304} Maksudnya mereka mengatakan: dengarlah, tetapi hati mereka mengatakan: Mudah-mudahan kamu tidak dapat mendengarkan (tuli).
««•»»
Among the Jews are those who pervert words from their meanings and say, ‘We hear and disobey’ and ‘Hear without listening!’ and ‘Rāʿinā,’ twisting their tongues and reviling the faith. But had they said, ‘We hear and obey’ and ‘Listen’ and ‘Unẓurnā,’ it would have been better for them, and more upright.[1] But Allah has cursed them for their faithlessness, so they will not believe except a few.
[1] See 2:104 and the related footnote.
««•»»

Di antara Ahli kitab yang tersebut di atas ada pula yang mengubah kalimat-kalimat yang ada pada kitab mereka dan memindahkannya dari tempat semula ke tempat yang lain, sehingga kitab itu menjadi kacau dan tidak dapat lagi dijadikan pedoman. Mereka menafsirkan bahwa kedatangan Nabi Isa dan Nabi Muhammad saw adalah tidak benar dan mereka masih menunggu kedatangan Isa dan Muhammad yang diutus dari kalangan mereka.

Orang-orang Yahudi itu berkata kepada Nabi Muhammad saw:
سمعنا وعصينا
(kami mendengar ucapanmu akan tetapi kami tidak akan taat kepada perintahmu).
Mereka juga berkata kepada Nabi Muhammad saw:
اسمع غير مسمع
(dengarlah Muhammad saw semoga engkau tidak dapat mendengar/tuli.

Demikian juga mereka berkata kepada Nabi Muhammad saw:
راعنا
(kiranya engkau memperhatikan kami). Di kala para sahabat menghadapkan kata ini kepada Rasulullah, orang Yahudipun memakai kata ini terhadap Rasulullah. Padahal yang mereka maksud dengan
راعنا
itu ialah "kebodohan yang sangat sebagai celaan kepada Rasulullah saw. Semua pemakaian kata-kata yang tidak benar itu dimaksudkan untuk memutar balikkan panggilan dan untuk mencela agama. Termasuk pula pemutaran lidah mereka terhadap Nabi Muhammad saw ialah bila mereka bertemu dengan Nabi, mereka mengucapkan kata-kata
السام
("mudah-mudahan kamu mati") maka ucapan itu oleh Nabi dijawab:
عليكم
(mudah-mudahan kamulah yang mati.)
Jika sekiranya orang-orang Yahudi itu tidak mengucapkan kata-kata yang sejelek itu tetapi mengganti ucapannya kepada Muhammad dengan kata-kata:
سمعنا وأطعنا واسمع وانظرنا
("kami mendengarkan ucapanmu dan menaati segala perintahmu, dengarkanlah ucapan kami dan perhatikanlah kami",)maka pastilah perkataan-perkataan itu akan membawa akibat yang sangat baik bagi mereka. Akan tetapi karena kekafiran mereka, mereka mendapat laknat Allah dan mereka tidak beriman kecuali iman yang sangat tipis yang tidak dapat membawa mereka kepada kebahagiaan yang hakiki.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Di antara orang-orang Yahudi) ada suatu kaum (mereka mengubah perkataan-perkataan) yakni yang diturunkan Allah dalam Taurat berupa tanda-tanda dan sifat-sifat Nabi Muhammad saw. (dari tempat-tempatnya) semula (dan kata mereka) kepada Nabi saw. bila beliau menitahkan mereka mengerjakan sesuatu: ("Kami dengar) ucapanmu (dan kami langgar.") perintahmu (dan dengarlah padahal tidak ada yang akan didengar) menjadi hal yang berarti doa; artinya semoga saya tidak mendengarnya. (Dan) kata mereka pula kepadanya ("Ra`ina.") padahal mereka telah dilarang mengucapkannya karena dalam bahasa mereka kata-kata itu berarti makian (dengan memutar-mutar lidah mereka dan mencela) menjelekkan (agama) Islam. (Sekiranya mereka mengatakan, "Kami dengar dan kami turut) sebagai ganti dari `kami langgar` (dan dengarlah) saja (dan perhatikanlah kami") yaitu unzhurnaa sebagai ganti dari raa`inaa (tentulah itu lebih baik bagi mereka) daripada apa yang mereka ucapkan tadi (dan lebih tepat) lebih adil daripadanya. (Akan tetapi Allah mengutuk mereka) artinya menjauhkan mereka dari rahmat-Nya (disebabkan kekafiran mereka sehingga mereka tidaklah beriman selain hanya segelintir saja) misalnya Abdullah bin Salam dan para sahabatnya.
««•»»
Some, group, from among the Jews distort, alter, the words, that God revealed in the Torah pertaining to the descriptions of Muhammad (s), from their contexts, those [contexts] in which they were placed, and they say, to the Prophet (s), when he commands them something, ‘We have heard, your words, and we disobey, your command; and hear as one who does not hear’ (wa’sma‘ ghayr musma‘in is a circumstantial qualifier, functioning as an invocation, in other words, ‘And may you not hear!’) and, they say to him, ‘Mind us’ (rā‘inā), [a term] with which it had been forbidden to address him, being a curse word in their language; twisting, distorting, with their tongues and slandering, defaming, religion, Islam. If they had said, ‘We have heard and obey’, instead of ‘And we disobey’, and, only, ‘Hear’, and ‘Consider us,’ (unzur ilaynā) instead of rā‘inā, it would have been better for them, than what they said, and more upright, more just than that, but God has cursed them, removing them from His mercy, for their unbelief, so they believe not except a few, among them, such as ‘Abd Allāh b. Salām and his companions.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 45]•[AYAT 47]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
46of176
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=4&tAyahNo=46&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#4:46

Tidak ada komentar:

Posting Komentar