Kamis, 12 Maret 2015

[004] An Nisa Ayat 017

««•»»
Surah An Nisaa' 17

إِنَّمَا التَّوْبَةُ عَلَى اللَّهِ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السُّوءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ يَتُوبُونَ مِنْ قَرِيبٍ فَأُولَئِكَ يَتُوبُ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
««•»»
innamaa alttawbatu 'alaa allaahi lilladziina ya'maluuna alssuu-a bijahaalatin tsumma yatuubuuna min qariibin faulaa-ika yatuubu allaahu 'alayhim wakaana allaahu 'aliiman hakiimaan
««•»»
Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang- orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan {277}, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
{277} Maksudnya Ialah: 1. orang yang berbuat maksiat dengan tidak mengetahui bahwa perbuatan itu adalah maksiat kecuali jika dipikirkan lebih dahulu. 2. orang yang durhaka kepada Allah baik dengan sengaja atau tidak. 3. orang yang melakukan kejahatan karena kurang kesadaran lantaran sangat marah atau karena dorongan hawa nafsu.
««•»»
[Acceptance of] repentance by Allah is only for those who commit evil out of ignorance, then repent promptly. It is such whose repentance Allah will accept, and Allah is all-knowing, all-wise.
««•»»

Allah menjelaskan bahwa tobat dari seseorang itu dapat diterima apabila seseorang melakukan perbuatan maksiat yakni durhaka kepada Allah SWT baik dengan sengaja atau tidak atau dilakukannya karena kurang pengetahuannya, atau karena kurang kesabarannya atau karena benar-benar tidak mengetahui bahwa perbuatan itu terlarang.

Kemudian datanglah kesadarannya. lalu ia menyesal atas perbuatannya dan ia segera bertobat meminta ampun atas segala kesalahannya dan berjanji dengan sepenuh hatinya tidak akan mengulangi lagi perbuatan tersebut. Orang-orang yang demikianlah yang dapat diterima Allah tobatnya karena Allah Maha Mengetahui akan kelemahan hamba-Nya dan Mengetahui pula keadaan hamba-Nya yang dalam keadaan lemah. tidak terlepas dari berbuat salah dengan sengaja atau tidak.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Sesungguhnya tobat di isi Allah) yakni yang pasti diterima di sisi-Nya berkat kemurahan-Nya (ialah bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan) atau maksiat (disebabkan kejahilan) menjadi hal artinya tidak tahu bahwa dengan itu berarti mendurhakai Allah (kemudian mereka bertobat dalam) waktu (dekat) yakni sebelum mengalami sekarat (maka mereka itulah yang diterima tobatnya oleh Allah) artinya diterima-Nya tobat mereka (dan Allah Maha Mengetahui) akan makhluk-Nya (lagi Maha Bijaksana) mengenai tindakan-Nya terhadap mereka.
««•»»
The repentance that God accepts, that is, the one which He has prescribed for Himself to accept, out of His bounty, is only of those who do evil, an act of disobedience, in ignorance (bi-jahālatin, a circumstantial qualifier, in other words, ‘they are ignorant’ while they are disobeying their Lord); then repent shortly thereafter, before the last gasps of death; God will relent to those, He will accept their repentance. And God is ever Knowing, of His creatures, Wise, in what He does with them.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 16]•[AYAT 18]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
17of176
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=4&tAyahNo=17&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#4:17

Tidak ada komentar:

Posting Komentar